Sebagai perantau, sudah jadi garisan tangan selama bertahun-tahun menjadi langganan mudik. Semua sudah pernah dirasakan, lewat public transportation maupun kendaraan pribadi. Sudah pula mengalami berbagai peristiwa di jalan raya saat mudik. Ya macet, ya pasar tumpah, ya pembangunan jalan yang belum selesai sampai kecelakaan karambol yang melibatkan banyak kendaraan.
Tentu saja, dari tahu ke tahun kondisinya sama. Yah gimana lagi? Wong seluruh penduduk kota tumblek bleg turun ke jalan raya buat pulang kampung dan semuanya pengen cepat sampai. Nah, di sinilah pentingnya info mudik. Apalagi jaman sudah semakin maju. Semua stasiun televisi berlomba-lomba menyiarkan info mudik secara live dari jalur pantura maupun jalaur selatan. Tinggal kita simak baik-baik lewat radio atau televisi mini yang sengaja dipasang di dalam mobil. Selain itu banyak posko-posko mudik yang didirikan. Bukan hanya posko operasi candi polisi, tapi beberapa perusahaan seperti Honda, Yamaha, Telkomsel dan Indosat rajin membuka posko untuk membantu konsumennya selama di perjalanan sejenak beristirahat sambil mendengarkan musik, pijat atau iseng-iseng mengikuti kuis berhadiah. Bahkan ada yang sampai meyediakan kompressor segala. Lumayan kan?
Tak ketinggalan beberapa majalah dan koran juga menyertakan info mudik sebagai sisipan. Biasanya berisi rute perjalanan utama dan beberapa rute perjalanan alternatif yang bisa dilewati pemudik saat jalur utama macet. Info ini sangat berguna loh, apalagi kalau di info mudik tersebut juga dicantumkan jarak antar lokasi, tempat makan yang dekat jalan dan biasanya enak serta lokasi ATM. Bahkan ada yang menyertakan tempat-tempat wisata yang bisa disinggahi selama perjalanan. Lumayan juga kan, jadi ga mati gaya di jalan.
Dulu kami pulang tanpa membawa map sebagai info mudik karena sudah percaya diri kalau jalur yang akan kami lalui ya itu-itu saja. Ternyata waktu arus balik kami putuskan lewat jalur alternatif karena jalur utama sudah tak bergerak selama hampir sehari penuh akibat kecelakaan. Dengan rasa sok tahu akhirnya kami off road di jalan alternatif Sumedang. Perjalanan sangat mengerikan. naik turun bukit yang curam dan terjal sementara jalan sempit dan jurang menganga di sebelah kiri jalan bikin spot jantung. Karena buta daerah tersebut dan tak adanya tanda-tanda lalu lintas yang memadai akhirnya kami tersesat berjam-jam, ketika bertanya pada penduduk sekitar, rata-rata cuma berbahasa Sunda sementara kami tak bisa. jadilah frustasi berat sementara hari sudah gelap. Kami menyalahkan diri sendiri yang tak membawa peta. Untunglah sampai juga kami di Kota Subang walau masih jauh perjalanan, setidaknya sudah di trak yang benar. Sejak itu, kapok kalau tak bawa peta sebagai info.
Alhamdulillah, majalah otomotif langganan si kakak pernah memuat jalur mudik sepanjang Pulau Jawa selengkap-lengkapnya hingga ke nama desa, beserta jarak tempuh dan perkiraan wantu perjalanan dan tempat makan beserta ATM. Kalau hanya jalan besar sih pasti bisa sampai, tapi kalau sampai desa tentu butuh persiapan matang dan penentuan jalur paling efektif agar cepat sampai namun tetap aman. Oh ya, jangan lupa handphone dicharge penuh supaya tetap bisa up date status, kirim sms info macet atau sambil twiteran. Lumayan kan..jadi ga bete banget selama di jalan.
Kami sekeluarga pernah mudik sambil mengantarkan pulang si teteh di daerah Kuningan. Ga tega rasanya melihat si Mbak ikut jumpalitan rebutan tempat di bus padahal rumahnya di pelosok desa sementara tubuhnya kerempeng dan masih muda, lugu pula, bisa jadi mangsa empuk penjahat nih. Membayangkan banyak peristiwa kejahatan yang menimpa para pemudik yang dibius di perjalanan sampai ada yang meninggal segala ih, tak sampai hati menyuruhnya pulang sendiri. Akhirnya kami putuskan untuk mengantarkan Rina, si teteh ke rumahnya. Amboiii..lihatlah mukanya berseri-seri mendengar kami sekeluarga akan mengantarkannya pulang sambil kenalan dengan mimih dan abahnya. Di awal-awal perjalanan pemandangan cukup indah tapi menuju desa si teteh jalannya berbatu makadam dan di tepinya jurang. Tapi perjalanan panjang tak terasa sia-sia ketika kami disambut ramah si mimih dan abah beserta para tetangga yang antusias dengan barang bawaan kami berupa buku cerita dan baju layak pakai. Anak-anak juga senang berkenalan dengan tetangga si teteh. Perjalanan kami lanjutkan menuju rumah si Eyang yang sudah tak sabar menunggu cucunya pulang.
Alhamdulillah, petugas polisi yang kami jumpai sepanjang perjalanan ramah-ramah dan informatif. Mereka menunjukkan jalur alternatif yang membuat kami bisa memotong jalan langsung ke Brebes tanpa perlu balik ke Cirebon. Jalannya lebar dan lurus sepi pemudik lagi. Asik kan?
Nah, di sini saya mau kasih beberapa info yang mungkin bermanfaat buat yang mudik lewat jalur Pantura.
CIREBON :
Terakhir lewat, jalan berlubang sudah punah ditambal jadi mulus lagi. Pertanda perjalanan akan terasa nyaman.Ada tempat makan nasi jamblang yang murah (yang jual ibu-ibu), rasanya enak dan bersih berada di pinggir jalan sebelum Jalan Tol Kanci. Sayang saya lupa nama tempatnya. Sekeluarga makan kenyang kadang cuma bayar Rp 25 ribu. Hati-hati, karena ada pedagang curang yang bersebelahan dengan si ibu (yang jual bapak-bapak) yang suka memanfaatkan kesempatan dengan menekan harga dua kali lipat. Sudah kenyang? Lanjuuuu..t.
BREBES :
Kalau ingin membeli telor asin Brebes yang masir dan berminyak, jangan di awal masuk kota Brebes ya. Rata-rata telornya sudah kadaluwarsa. Lebih baik tunggu hingga menjelang kota sebelum jembatan. Nah di situ, beberapa toko, menjual telor bebek lezat yang kadang masih hangat dengan harga wajar. Kalau pandai menawar andajuga bisa membeli tea pot tanah liat untuk menikmati teh poci seharga Rp 45 ribu saja. Ada juga sih toko telor bebek besar yang terkenal, cuma telor bebeknya berwarna merah cantik, buat saya kayaknya ga wajar, takut kalau hasil suntikan pewarna jadi cuma sekali beli di situ.
TEGAL :
Info mudik ter up-date memang penting. Jika tak punya televisi kita bisa panteng radio yang menyiarkan secara langsung mudik jalur pantura. Selain itu, kita harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas sepanjang jalan raya agar lebih berhati-hati saat mengemudi. Beberapa iklan rumah makan juga perlu dicermati jika sudah menjelang jam buka puasa hehe…SPBU pun bisa jadi alternatif istirahat, terutama SPBU MURI di Tegal yang bersih, memiliki tempat parkir luas berCCTV, kamar mandinya bersih banyak dan nyaman, lengkap dengan minimart yang menyediakan minuman hangat dan kudapan serta mushola yang luas, juga fasilitas menyusui. Tak lupa fasilitas charge handphone berbagai merk ada dan gratis..tis..tis… SPBU ini juga menyediakan kasur sewa seharga 25ribu semalam jika anda kelelahan dan ingin tidur dulu. Ssstt,…kamar mandi dalamnya lebih bersih dan sepi.Jadi, pilih yang dalam saja.
PEMALANG
Ada rumah makan sederhana yang menyediakan berbagai masakan jawa terutama dari ikan sgar yang enak dan murah. SPBU ini terletak di Jalan Lingkar Luar Pemalang. Dijamin ga nyesel deh makan di sana. Apalagi penjualnya ramah. Atau kalau mau yang suasananya enak ya ke restoran Pring Sewu yang menyediakan berbagai variasi menu tentu dengan harga lebih mahal dan jangan lupa antriiiiiii nunggu giliran dilayani. Ringroad ini sering terkena macet karena jalan kecil dan berlubang-lubang mending mampir istirahat sekalian ngisi perut.
PEKALONGAN
Nah, kalau sampai Pekalongan malam hari dan ingin menikmati makanan yang biasa di makan di jakarta ya masuk aja ke KFC di Toserba Sri Ratu yang ada di pinggir jalan jadi ga ribet nyari tempatnya. Kalau kami suka makan di Warung makan Lamongan di pinggir jalannya dekat ruko toko sepatu Bata. Lele, ayam dan bebeknya digoreng dengan asin dan tingkat kegaringan yang pas! Dan yang paling penting…sambelnya mantap! Pedes dan sedep. Mereka juga ga pelit kalau kita minta tambah sambal. Dan harganya sangat terjangkau, sekitar 7ribuan seporsi untuk lele dan 10 ribuan untuk bebek, dan sangat welcome pada pembeli. Kalau mau beli batik mending siang-siang aja deh di pasarnya lebih murah tapi juga tersedia toko-toko batik cantik di sepanjang jalan. Eh, ada lagi, soto tauto khas Pekalongan yang dimakan pakai kerupuk kulit ikan, sedapnyaaaa……Banyak bertebaran di pinggir jalan. Pilih aja yang rame, biasanya harganya wajar dan rasanya enak. Lanjut gan!
Lanjutkan perjalanan sampai SEMARANG.
Ada dua jalur mau lewat tol biar cepet lansung Jl. kaligawe menuju Demak atau jalan-jalan dulu di kota sambil beli Bandeng Presto dan Lumpia Semarang juga tak ketinggalan wingko babat aneka rasa dari rasa kelapa, duren, coklat mpe nangka. Datangi saja Jl. Pandanaran, berjajar toko menawarkan oleh-oleh khas Semarang. kalau ga salah Bandeng Presto bisa dibeli seharga Rp 50 ribu perkilonya dengan isi 4-6 ekor. Tinggal nunggu jumlah saudara yang mau dikasih oleh-oleh kan? .
DEMAK
Ada dua jalur. Biasanya mobil diarahkan ke arah ringroad agar tak melewati kota. tapi kalau sekilas pengen tahu demak, singgah sejenak sholat dan istirahat di Masjid Raya Demak sambil menikmati arsitektur tuanya. Konon 4 tiang penyangga masjid didirikan 4 sunan yang dibuat dari susunan tatal (sisa-sisa kayu yang dibungkus) dengan ijin Allah menjadi empat kayu gelondongan utuh sebagai tiang masjid yang kokoh berdiri hingga kini. Sudah tidak penat lagi ? Lanjutkan perjalanan ke arah timur berhenti sejenak di pasar buah yang menyediakan berbagai belimbing dan jambu manis khas Demak dengan harga terjangkau. Lumayan…bisa buat camilan selama di jalan. lanjut gan!
KUDUS.
Jangan dikira surga makanan cuma ada di bandung dan Bogor. Kudus juga menawarkan banyak makanan lezat. Salah satu rumah makan yang terkenal dan memang masakannya enak Soto Kerbau Karso-Karsi yang terletak di Jl. Raya Kudus ke arah Pati, searah dengan RS. Mardi Rahayu. Seporsi soto kerbau dengan irisan tumis lidah, tahu dan kerupuk kulit dan teh hangat hmmm…sedap. Harganya pun tak menguras kantong. Kalau mau soto ayam, ada banyak depot soto ayam yang enak dan berkuah kental dengan irisan paru goreng krispi (ingat kolesteroool….) yang ramah menyapa anda ada di Tosera dekat Simpang Tujuh. Puas-puasin dah.
Oh, saya rasa panduan info mudik cuma sampai di sini karena saya sudah sampai. kalau juragan pada mau lanjut silahkan ke Pati, Rembang dan seterusnya. Jangan lupa teruskan info mudik asiknya. Dan tetap semangat mudik, merdeka!!! Titi DJ ya! Hati-hati di jalan ya dan salam sayang untuk orang yang duduk di samping anda (ini mah kata penyiar radio :)…) Byee..
http://amatamorgana.blogdetik.com/2011/08/25/info-mudik-asseeek/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar, terima kasih