Penulis: Rochma Yulika dan Umar Hidayat
harga: Rp 20.000
Berat: 150 gram
“Ketika banyak orang terkesima hiruk pikuk pengidolaan, di mana jejak-jejak Muslimah dakwah? Akankah ia menjadi idola?”
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki. Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah, perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama. Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi (basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
Umumnya dakwah sering diidentikkan sebagai aktivitas laki-laki. Padahal, pengembangan risalah dakwah Islam di kalangan Muslimah merupakan keniscayaan, bahkan kewajiban. Sebagai makhluk Allah, perempuan diciptakan tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Tugas-tugas syar’i yang diembankan kepada laki-laki dan perempuan adalah sama. Persamaan hak dan kewajiban di antara mereka tidak berbeda. Perbedaan itu terjadi hanyalah dalam sisi hal-hal yang sifatnya manusiawi (basyariyah insaniyah) saja—dan Islam mengakuinya.
Buku ini tidak hanya menjadi rujukan mengapa dakwah penting dilakukan Muslimah, namun juga bagaimana kesuksesan berdakwah bisa pula diraih para Muslimah. Penulis menjelaskan pentingnya keseimbangan diri bagi para Muslimah manakala kesuksesan berdakwah hendak dicapai, yakni menjaga keseimbangan fikriyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Ketika keseimbangan potensi terjaga, produktivitas dakwah bisa teraih. Melalui formulasi 4T, penulis juga memberikan resep sederhana bagaimana kesuksesan berdakwah tergapai.
Kendala-kendala dakwah yang sering melingkupi kiprah dakwah Muslimah diuraikan dengan jelas dan lugas oleh kedua penulis. Keterlibatan langsung penulis dalam dunia dakwah memperkaya bahasan, yakni dengan menyajikan kisah-kisah nyata yang bisa menginspirasi siapa pun yang ingin bergabung dalam barisan dakwah. Kesuksesan Muslimah dalam berdakwah ternyata bukanlah angan-angan belaka, namun telah terbuktikan di masa lalu, sekarang dan masa akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar, terima kasih